Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen memperkuat
nilai tambah perekonomian dari atraksi pariwisata Lampung yang beragam.
“Lampung memiliki berbagai wisata bahari, olahraga air, dan konservasi
flora/fauna yang indah, sekarang kita perlu dorong jumlah kunjungan wisatawan,
length of stay, dan ekspor jasa” disampaikan oleh Sekda Provinsi Lampung, Ir.
Fahrizal Darminto, M.A, dalam sambutannya. Pengelolaan sektor pariwisata yang
baik juga mendukung kemandirian fiskal untuk pembangunan daerah. “Berdasarkan data
Kemendagri dan Kemenkeu, hanya ada 3 (tiga) kabupaten/kota di Indonesia yang
memiliki PAD lebih besar dibandingkan dana transfer, dan ketiganya adalah
daerah dengan pengelolaan parwisita yang baik” lanjutnya.
Keragaman atraksi pariwisata Lampung merupakan suatu
aset yang harus dikelola dengan baik dan profesional. “Sebuah aset hanya akan
menjadi potensi jika tidak dioptimalkan, di-leverage, bahkan bisa menjadi beban
biaya. Pemerintah Provinsi Lampung perlu membuat dedicated team untuk mengelola
berbagai atraksi pariwisata berdasarkan prinsip-prinsip product
management”disampaikan oleh Jacky Mussry, CEO Markplus Institute, pada sesi
diskusi kegiatan Diseminasi LPP Lampung Triwulan I 2024. Jacky juga menyampaikan
bahwa pengembangan sektor pariwisata tidak hanya berfokus pada atraksi yang
indah, namun bagaimana Pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta mengembangkan
amenitas, akses, SDM, dan promosi. “Harapannya, wisatawan bisa memiliki brosur
yang memiliki panduan jelas bagaimana cara menikmati keindahan Lampung secara
holistik” lanjut Jacky.
Lebih lanjut, infrastruktur Lampung saat ini
memperkuat competitive advantage penguatan sektor pariwisata Lampung dari sisi
akses. Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, ST, MA, Ph.D,
menyampaikan pengembangan pariwisata Provinsi Lampung juga memiliki keunggulan
di sisi akses yang saat ini dilayani Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
“Beroperasinya JTTS memberikan multiplier effect bagi sektor konstruksi,
pertanian, dan perdagangan Lampung dari sisi output, pendapatan rumah tangga,
dan penyerapan tenaga kerja” lanjutnya.
0 Komentar