Bandar Lampung - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung
melaksanakan kegiatan High Level Meeting di
Bandar Lampung, pada hari Kamis, 7 Desember 2023. Kegiatan ini dilaksanakan
sebagai bentuk koordinasi pengendalian Inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan
Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2023 antara Pemerintah Provinsi, PemdaA
Kabupaten/Kota, Bank Indonesia, dan
instansi terkait lainnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono membuka rapat dengan pemaparan terkait perkembangan inflasi terkini. IHK Gabungan dua kota di Provinsi Lampung bulan November 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,30% (mtm) dan lebih tinggi dari rata-rata inflasi bulan November dalam 3 tahun terakhir yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,52% (mtm).B
Berdasarkan sumbernya, inflasi pada bulan November 2023 didorong oleh komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Lebih lanjut, disampaikan bahwa komoditas tersebut menyumbang inflasi sebanyak 4-6 kali selama tahun 2023. Sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi terhadap komoditas tersebut, Bank Indonesia menyampaikan rekomendasi berupa: penegakan implementasi harga eceran tertinggi (HET), perkuat peran BUMD yang beroperasi di bidang pangan untuk komoditas strategis, serta optimalisasi peran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk stabilisasi harga pangan melalui Operasi Pasar dan Gerakan Pasar Murah (GPM). Terkait kesiapan penyediaan uang kartal menjelang Nataru, BI bersama Perbankan di Lampung berkomitmen untuk menjaga ketersediaan uang layak edar di Lampung untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan di akhir tahun.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan bahwa inflasi
merupakan isu kolektif yang harus diselesaikan bersama-sama. Gubernur
menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung bersama dengan TPID akan
melaksanakan berbagai upaya konkrit untuk mengendalikan inflasi menjelang akhir
tahun.
Untuk memastikan Keterjangkauan Harga, akan dilakukan intensifikasi operasi pasar pada triwulan IV 2023 serta monitoring harga dan pasokan. Dalam menjaga Ketersediaan pasokan, akan dilakukan pemantauan stok komoditas barang pokok (beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, cabai merah), komoditas energi (LPG, listrik, BBM), serta transportasi (angkutan darat, laut, dan udara).
Sebagai bentuk Komunikasi Efektif, akan disampaikan informasi terkait ketersediaan dan harga pangan oleh kanal media sosial instansi untuk menghindari informasi asimetris di masyarakat. Terakhir, untuk memastikan Kelancaran Distribusi, akan dikerahkan dukungan Polda Lampung untuk mengantisipasi mobilitas komoditas strategis menjelang akhir tahun. (Red)Rls)