LSM Trinusa Tubaba Resmi Laporkan Tiyuh Tirta Kencana Terkait Dugaan Mark Up Dana Desa


Tubaba (M9G),- Lembaga Swadaya Masyarakat Triga Nusantara Indonesia (LSM Trinusa) Kabupaten TulangBawang Barat(Tubaba) Propinsi Lampung,resmi melaporkan dugaan mark up anggaran Dana Desa(DD) Tahun 2023,terkait pengadaan penerangan lampu jalan Tiyuh Tirta Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten setempat.Laporan di terima langsung Inspektur Perana Putera di wakili Muslim,  Irban V. Rabu,06 Desember 2023 di ruang kerjanya.


Disampaikan Masdar Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trinusa Tubaba, hari ini kita resmi melaporkan dugaan mark up penerangan lampu jalan Tiyuh Tirta Kencana ke Inspektorat Tubaba.

"Setelah melalui proses yang cukup panjang hari ini kita resmi laporkan Tiyuh Tirta Kencana,ke Inspektorat untuk di lakukan pemeriksaan,"kata Masdar usai menyerahkan surat laporan ke Inspektorat.


Ia juga menyampaikan,setelah laporan ini resmi kita serahkan ke pihak Inspektorat, kita minta kepada Inspektorat  untuk segera bertindak dan memangil pihak Tiyuh Tirta Kencana.

"Dengan adanya dugaan mark up atau penyimpangan anggaran yang di lakukan oleh  Pihak Tiyuh,kami minta inspektorat segera memanggil yang bersangkutan agar tidak ada lagi kejadian yang sama di Tiyuh -tiyuh lainnya," terangnya.


Sementara Muslim mewakili Inspektur Perana Putera mengatakan bahwa akan segera berkoordinasi dengan pimpinan untuk menindak lanjuti laporan yang di terima.


Di beritakan sebelumnya bahwa dugaan mark up  Dana Desa Tiyuh Tirta Kencana Tahun 2023.


Menelisik adanya dugaan Penyimpangan Dana Desa,Tiyuh Tirta Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.


Hasil penelusuran, Tim LSM  Trinusa adanya beberapa kejanggalan dalam proses pelaksanaan dan realisasi penerangan lampu jalan yang menelan anggaran mencapai  ratusan juta rupiah.


Menurut Masdar,jika di lihat dari spesifikasi pekerjaan itu jelas adanya dugaan penyimpangan yang di lakukan pihak Tiyuh.

"Kita lihat saja dari besi yang mereka pakai itu hanya pakai besi hollow yang tidak sesuai,serta kabel yang mereka pakai pun itu bukan kabel yang semestinya di gunakan,"ucapnya saat sesuai melakukan penelusuran.


Lanjutnya,meskipun menurut keterangan tim pelaksanaan kegiatan(TPK) sendiri sudah sesuai,tapi tidak menutup kemungkinan adanya penyimpangan yang di lakukan.


"Nanti kita lihat saja,jika memang benar yang di katakan TPK sudah sesuai ,maka kita akan tetap berkoordinasi dengan pihak aparat penegak hukum,untuk melakukan penelusuran lebih mendalam,"tegasnya.


Sementara,di sampaikan Budi selaku Tim Pelaksana Kegiatan,bahwa pekerja itu memang sudah sesuai dengan perencanaan.


"Itu sudah sesuai mas,kita serahkan ke TPK lalu beli besi,kita buat,selesai kita pasang ,itu kan perencanaan tahun sebelumnya kalau untuk kabel nya itu memang kita pakai kabel biasa karena takut tidak kuat jika di pakai di tiang tersebut dan kita juga pakai tenaga teknik,"kilahnya.


Dirinya juga menyampaikan bahwa untuk kegiatan tersebut menelan anggaran Rp115.000.000 terbagi menjadi 200 titik pemasangan.untuk nilai per titiknya itu sekitar Rp500.000 lebih.


Menurut,sumber terpercaya yang enggan namanya di sebutkan ,membenarkan bahwa pekerjaan itu tidak sesuai spesifikasi pelaksanaan.

"Kita lihat aja,besi nya pakai besi hollow 4x4 ke tinggian itu 3 meter ,kabelnya pakai kabel WiFi,harganya satunya juga tidak sesuai sampai 500.000 lebih gitu,kan tidak sesuai,"pungkasnya. (Red)

0 Komentar