Dialog dalam rangka sosialisasi program Kartu Petani Berjaya (KPB) kepada Pemerintah Kabupaten Kota dan Desa tersebut berhasil memberi spirit jajaran pemerintah di Kabupaten/Kota dan pamong desa untuk menyukseskan program KPB.
Program KPB ini sendiri akan disenergikan dengan program Smart Village.
Kegiatan dialog ini diikuti oleh 1.000 akun zoom yang terdiri dari Bupati Walikota, pejabat lingkup pertanian, Camat, Kepala Desa, Kelompok Tani dan yang membidangi pertanian.
"Tidak lain kesuksesan KPB ini untuk memajukan dan membangkitkan para petani dan secara langsung membawa kemajuan menuju masa depan Lampung berjaya," ujar Gubernur Arinal.
Seperti diketahui layanan yang juga bisa diberikan dengan hadirnya smart village yakni memberikan kemudahan dalam integrasi data salah satunya implementasi KPB melalui integrasi data KPB.
Program smart village untuk mendukung pembangunan di desa berbasis teknologi informasi atau internet juga bisa dimemanfaatkan sebagai media promosi hasil-hasil pertanian atau produk kerajinan tangan masyarakat.
Arinal mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung terus berkomitmen dan berupaya agar para petani, peternak dan nelayan dapat menjalankan usaha pertaniannya dengan lebih baik, produktivitas lahan yang meningkat serta kesejahteraannya juga dapat meningkat.
Untuk itu, Arinal mengajak seluruh petani untuk mensukseskan program KPB sebagai solusi masalah pertanian.
"Demi menjamin peningkatan kesejahteraan para petani, peternak dan nelayan," katanya.
Melalui KPB para petani mendapat kemudahan, kepastian dalam usaha budidaya pertanian.
Seperti, di antaranya ketersediaan sarana produksi, akses permodalan hingga pembinaan usaha dan teknologi, penanganan panen dan pasca panen dan pemasaran hasil.
"Keberhasilan Program KPB tentu menjadi tanggungjawab kita semua. Mari kita bangkit, momentum ini untuk semangat menentukan masa depan Lampung akan lebih baik lagi," katanya.
Menurutnya, suksesnya KPB ini juga sekaligus ditambah dengan meningkatkan produksi pertanian di Provinsi Lampung.
Sebab, meski saat pandemi Covid-19, Lampung mampu meningkatkan produksi pertanian hingga 20 persen yang jauh lebih baik dari seluruh provinsi di Indonesia.
"Prestasi itu, menjadikan Lampung sebagai provinsi penopang Ketahanan Pangan Nasional," ujarnya.
Seperti, Lampung peringkat pertama di Indonesia dalam memproduksi ubi kayu dengan produksi sekitar 4,92 juta ton atau 30 persen dari seluruh produksi ubi kayu nasional.
Kemudian, produksi kopi robusta Lampung mencapai 110 ribu ton atau sekitar 16 persen dari produksi kopi nasional dan Lampung juga Sentra padi dengan produksi mencapai 2,1 juta ton dan menjadi salah satu lumbung pangan Nasional.
"Semoga dapat terus kita pertahankan di masa yang akan datang ditambah dengan dukungan program KPB," katanya. (Adpim)
0 Komentar